Blog para freelancer

Showing posts with label tutorial shutterstock indonesia. Show all posts
Showing posts with label tutorial shutterstock indonesia. Show all posts

Apakah bisnis microstock bisa disebut pasif income?













Bisnis microstock bisa disebut sebagai passive income, tetapi dengan beberapa catatan. Pendapatan dari microstock memang cenderung bersifat pasif setelah Anda membangun portofolio yang solid, tetapi ada kerja keras di awal untuk mencapai tahap itu. Berikut penjelasannya:

Mengapa Microstock Bisa Menjadi Passive Income

  1. Penghasilan dari Karya yang Sudah Diunggah

    • Sekali Anda mengunggah karya ke platform microstock, karya tersebut bisa terus menghasilkan pendapatan selama bertahun-tahun tanpa perlu diperbarui.
    • Klien dapat membeli karya Anda kapan saja, bahkan saat Anda tidak aktif bekerja.
  2. Skalabilitas

    • Dengan satu desain, Anda dapat menjangkau banyak pembeli tanpa batasan jumlah.
    • Platform microstock mengelola distribusi, pemasaran, dan transaksi, sehingga Anda tidak perlu repot.
  3. Diversifikasi Portofolio

    • Semakin banyak karya yang diunggah, semakin besar peluang pendapatan pasif.
    • Portofolio yang beragam juga meningkatkan stabilitas penghasilan.

Tantangan Menuju Pendapatan Pasif

  1. Investasi Waktu dan Tenaga di Awal

    • Butuh waktu untuk membuat dan mengunggah karya berkualitas tinggi dalam jumlah cukup banyak.
    • Anda juga perlu memahami tren pasar, kata kunci, dan kebutuhan pelanggan.
  2. Persaingan yang Ketat

    • Agar karya Anda ditemukan di antara jutaan lainnya, Anda perlu strategi yang baik, seperti penggunaan metadata yang optimal.
  3. Ketergantungan pada Platform

    • Pendapatan pasif Anda bisa dipengaruhi oleh kebijakan platform, perubahan algoritma, atau bahkan penurunan jumlah pembeli.
  4. Perlu Pemeliharaan

    • Meskipun pasif, sesekali Anda tetap perlu memperbarui portofolio, menyesuaikan tren, atau mengunggah karya baru untuk menjaga relevansi.

Kesimpulan

Microstock bisa menjadi sumber passive income, tetapi itu lebih tepat disebut sebagai semi-passive income. Anda perlu upaya berkelanjutan, terutama di awal, untuk membangun portofolio yang besar dan relevan. Setelah itu, pendapatan bisa mengalir lebih stabil dengan sedikit usaha tambahan.

Share:

Apakah bisnis microstock itu bisnis pasif income?


Bisnis microstock dapat menjadi sumber pendapatan pasif, tetapi ini tergantung pada bagaimana Anda mengelolanya. Microstock adalah model bisnis di mana Anda mengunggah foto, gambar vektor, video, atau musik ke platform online yang menghubungkan kreator konten dengan pembeli yang memerlukan media tersebut untuk proyek mereka.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi apakah bisnis microstock Anda akan menjadi sumber pendapatan pasif:

1. Jumlah Konten: Semakin banyak konten yang Anda unggah, semakin besar potensi pendapatan pasif. Namun, menghasilkan konten yang berkualitas dan relevan adalah kunci. Anda perlu berinvestasi waktu dan usaha dalam menghasilkan dan mengunggah banyak konten.

2. Kualitas Konten: Konten yang berkualitas tinggi cenderung mendapatkan lebih banyak unduhan dan pendapatan pasif. Pastikan foto, video, atau musik Anda sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh platform microstock dan memenuhi kebutuhan pasar.

3. Portofolio Diversifikasi: Membangun portofolio yang beragam dengan berbagai jenis konten dapat membantu Anda mencapai lebih banyak pasar dan meningkatkan pendapatan pasif.

4. Pemantauan dan Pembaruan: Anda perlu memantau kinerja konten Anda secara teratur, mengidentifikasi tren, dan melakukan pembaruan jika diperlukan. Konten yang relevan dengan tren saat ini cenderung lebih laku.

5. Promosi: Beberapa platform microstock memungkinkan Anda untuk mempromosikan konten Anda. Melakukan promosi tambahan dapat membantu meningkatkan pendapatan pasif.

6. Kesabaran: Pendapatan pasif dalam bisnis microstock mungkin tidak terjadi secara instan. Anda mungkin perlu waktu untuk membangun portofolio yang kuat dan membiarkannya berkembang seiring waktu.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa pasar microstock sangat kompetitif. Ada banyak fotografer, videografer, dan kreator konten lainnya yang berpartisipasi dalam bisnis ini. Oleh karena itu, untuk berhasil mencapai pendapatan pasif yang signifikan, Anda perlu memahami pasar, terus belajar, dan tetap berkomitmen untuk meningkatkan konten Anda.

Pendapatan pasif dalam bisnis microstock memerlukan usaha awal yang signifikan untuk membangun portofolio yang solid, tetapi setelah itu, Anda dapat mengharapkan pendapatan yang terus mengalir dengan usaha yang relatif minim.

Share:

Bisnis microstok: Mending ngejar kualitas atau kuantitas? (kontributor foto)



Ketika menjadi kontributor di situs microstock, seperti Shutterstock, Adobe Stock, atau Getty Images, keseimbangan antara kuantitas dan kualitas sangat penting. Keduanya memiliki peran yang signifikan dalam kesuksesan Anda di platform tersebut.

  1. Kualitas: Kualitas gambar atau konten Anda adalah hal yang paling penting. Gambar atau konten yang Anda unggah harus memiliki resolusi tinggi, fokus yang tajam, pencahayaan yang baik, dan komposisi yang menarik. Microstock memiliki standar kualitas yang tinggi, jadi pastikan setiap unggahan Anda memenuhi persyaratan tersebut. Kualitas yang lebih tinggi akan membuat konten Anda menonjol di antara yang lain, dan ini dapat menghasilkan penjualan yang lebih baik dalam jangka panjang.
  2. Kuantitas: Meskipun kualitas lebih penting, kuantitas juga memiliki peran. Semakin banyak konten yang Anda unggah, semakin besar potensi pendapatan Anda. Namun, ini tidak berarti Anda harus mengorbankan kualitas demi kuantitas. Upayakan untuk menjaga keseimbangan antara keduanya. Mengunggah konten secara teratur dapat membantu membangun portofolio yang lebih besar seiring waktu.
  3. Keanekaragaman: Cobalah untuk menyediakan berbagai jenis konten. Platform microstock membutuhkan berbagai jenis gambar, mulai dari potret, lanskap, objek, hingga ilustrasi vektor. Dengan menyediakan variasi konten, Anda dapat menjangkau lebih banyak jenis pembeli.
  4. Penelitian Pasar: Lakukan riset pasar untuk memahami tren dan permintaan saat ini. Ini dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik tentang jenis konten yang perlu Anda buat dan unggah. Tren dan permintaan dapat berubah seiring waktu, jadi penting untuk tetap mengikuti perkembangan.
  5. Pengeditan dan Penyempurnaan: Sebelum mengunggah konten, pastikan untuk melakukan pengeditan yang diperlukan. Menghilangkan noise, memperbaiki warna, dan memastikan bahwa konten Anda telah diolah dengan baik dapat membantu meningkatkan kualitas secara keseluruhan.
  6. Ulasan dan Umpan Balik: Terima umpan balik dari platform dan pengguna lain. Jika beberapa konten Anda ditolak, gunakan itu sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki. Ulasan dan masukan dari orang lain dapat membantu Anda meningkatkan kualitas konten Anda.

Penting untuk diingat bahwa kesuksesan di dunia microstock memerlukan waktu dan usaha. Kualitas adalah dasar yang harus diutamakan, tetapi dengan kuantitas yang baik dan pemahaman tentang pasar, Anda dapat memaksimalkan potensi pendapatan Anda di platform microstock.


Share:

Apakah upload konten di microstock bisa menjadi aset masa depan?

Apa itu Microstock?

Microstock adalah pasar online untuk penjualan lisensi foto, video, dan vektor yang dibuat oleh fotografer, videografer, atau ilustrator. Di pasar microstock, para kreator konten bisa memperoleh pendapatan dari karya mereka dengan menjual lisensi penggunaan konten mereka kepada pelanggan yang mencari gambar dan video untuk keperluan bisnis atau pribadi.

Konten yang dijual di pasar microstock biasanya dijual dengan harga yang lebih terjangkau daripada di pasar tradisional, dan biasanya diproduksi dalam jumlah besar oleh sejumlah kreator yang berbeda. Oleh karena itu, konten di pasar microstock biasanya dijual dengan lisensi royalty-free, yang berarti pembeli hanya membayar sekali untuk mengakses konten, dan dapat menggunakan konten tersebut untuk waktu yang tidak terbatas dan dalam jumlah tak terbatas.

Microstock dapat diakses melalui berbagai platform online seperti Shutterstock, iStock, Adobe Stock, dan lainnya. Pelanggan dapat mencari konten yang sesuai dengan kebutuhan mereka melalui kategori atau kata kunci, dan pembeli hanya membayar ketika mereka mengunduh konten yang mereka butuhkan. Sedangkan bagi kreator, mereka dapat memperoleh penghasilan pasif dari karya mereka yang diunggah ke platform tersebut.

Apakah upload konten di microstock bisa menjadi aset masa depan?

Ya, upload konten di microstock bisa menjadi aset masa depan jika dilakukan dengan serius dan konsisten. Microstock adalah pasar online untuk penjualan lisensi foto, video, dan vektor. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan konten visual seperti itu telah meningkat pesat, dan ini adalah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki keterampilan fotografi atau videografi.

Dengan mengunggah konten berkualitas tinggi secara teratur, Anda dapat membangun portofolio besar yang akan terus menghasilkan pendapatan pasif selama bertahun-tahun. Namun, perlu diingat bahwa persaingan di pasar microstock sangat ketat, jadi Anda harus fokus pada menciptakan konten yang berkualitas tinggi dan relevan untuk kebutuhan pasar.

Selain itu, Anda juga perlu mempelajari aturan dan kebijakan situs microstock tertentu agar Anda dapat mengoptimalkan pendapatan Anda dan memastikan bahwa Anda tidak melanggar hak cipta atau kebijakan lainnya. Dengan konsistensi dan kerja keras, upload konten di microstock bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil dan dapat menjadi aset masa depan yang berharga.

Pertanyaan serupa: Apa itu microstock dan bagaimana cara kerjanya, Bagaimana saya bisa menjadi seorang penjual konten di platform microstock, Apa yang harus saya lakukan agar konten saya disetujui untuk diunggah ke platform microstock, Berapa banyak uang yang bisa saya peroleh dari menjual konten di platform microstock, Apa itu lisensi royalty-free dan bagaimana pengaruhnya pada harga dan penggunaan konten, Bagaimana cara memilih platform microstock yang tepat untuk saya, Apa saja jenis konten yang paling banyak dicari di platform microstock, Bagaimana cara mengoptimalkan konten saya agar lebih mudah ditemukan oleh pelanggan di platform microstock, Bagaimana cara melindungi hak cipta saya ketika menjual konten di platform microstock, Apa saja kelebihan dan kekurangan menjual konten di platform microstock

Share:

Shutterstock: cara upload konten yang mirip agar di approved shutterstock

Pertanyaan: Bagaimana cara upload konten yang mirip agar di approved shutterstock?

Jawaban: untuk konten yang terlalu mirip agar diapproved di shutterstock, harus diupload satu per satu, upload satu dulu nunggu diapprove, kemudian baru upload satu yang lainnya.

Pertanyaan serupa: bagaimana cara upload di shutterstock, upload konten yang mirip di shutterstock, kenapa ditolak karena similar konten, apa itu similar konten

Share:

Jadi kontributor di shutterstock, mending ngejar kuantitas atau kualitas?

Sebagai seorang kontributor di Shutterstock, kualitas dan kuantitas keduanya penting. Namun, jika harus memilih antara kualitas dan kuantitas, maka kualitas harus menjadi prioritas utama.

Kualitas gambar sangat penting untuk memastikan gambar Anda disetujui oleh Shutterstock dan menarik minat pembeli. Shutterstock memiliki standar yang tinggi untuk menerima gambar, dan gambar yang kurang berkualitas dapat ditolak.

Namun, tentu saja, kuantitas juga penting dalam memaksimalkan potensi penghasilan Anda di Shutterstock. Semakin banyak gambar yang Anda unggah, semakin besar kemungkinan ada gambar yang disukai dan dibeli oleh pembeli. Namun, pastikan untuk tidak mengorbankan kualitas dengan mengunggah gambar yang kurang berkualitas hanya untuk meningkatkan jumlah gambar Anda.

Jadi, sebaiknya Anda fokus pada kualitas gambar Anda dan pastikan gambar Anda memenuhi standar Shutterstock sebelum Anda mengunggahnya. Setelah itu, Anda dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan kuantitas gambar Anda dengan tetap memperhatikan kualitasnya.


Pertanyaan serupa: Bagaimana cara mendaftar sebagai kontributor di Shutterstock, Apa saja persyaratan teknis untuk gambar yang akan diunggah ke Shutterstock, Berapa lama waktu yang diperlukan untuk gambar yang diunggah untuk disetujui oleh Shutterstock, Bagaimana cara mengoptimalkan metadata gambar agar lebih mudah ditemukan oleh pembeli di Shutterstock, Berapa banyak penghasilan yang dapat diperoleh dari penjualan gambar di Shutterstock, Apakah diperbolehkan mengunggah gambar yang sama di platform lain selain Shutterstock, Bagaimana cara melacak penjualan dan penghasilan dari gambar yang diunggah di Shutterstock, Apa saja jenis gambar yang paling laku di Shutterstock, Apa yang harus dilakukan jika gambar yang diunggah ditolak oleh Shutterstock, Apa saja tips untuk meningkatkan penjualan gambar di Shutterstock

Share:

Konten jenis apa yang paling laku di shutterstock? Vector, foto, footage, atau apa?













Shutterstock adalah platform stok media yang menawarkan berbagai jenis konten kreatif untuk dijual sebagai kontributor, apa saja?

  1. Foto: Berbagai jenis foto, seperti foto editorial, potret, lanskap, makanan, objek, dan masih banyak lagi.
  2. Video: Video klip pendek, footage, animasi, dan banyak lagi.
  3. Vektor: Grafik vektor seperti ilustrasi, ikon, logo, dan desain grafis lainnya.
  4. Musik: Musik instrumental, musik latar belakang, dan efek suara.
  5. Font: Font dan jenis huruf yang dapat digunakan untuk desain grafis.
  6. Template: Template desain grafis yang dapat digunakan untuk kebutuhan pemasaran, presentasi, dan lain sebagainya.
  7. 3D: Model 3D, animasi, dan rendering.

Semua jenis konten tersebut dapat dijual di Shutterstock, dan masing-masing jenis konten memiliki kategori dan tag yang berbeda untuk memudahkan pengguna dalam menemukan konten yang mereka butuhkan. Selain itu, Shutterstock juga memungkinkan para kreator untuk memonetisasi karya mereka dengan menjadi kontributor dan menjual karya mereka di platform tersebut.

Sebagai kontributor yang lebih fokus di kategori vector daripada yang lain, saya tidak dapat memberikan jawaban pasti tentang konten apa yang lebih laku di Shutterstock karena hal tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada permintaan dan tren saat itu.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi popularitas konten di Shutterstock meliputi:

  1. Permintaan pasar: Beberapa jenis konten mungkin lebih populer daripada yang lain, tergantung pada permintaan pasar saat itu.
  2. Kualitas konten: Konten yang berkualitas tinggi dan menarik biasanya lebih diminati oleh pengguna.
  3. Keterjangkauan: Harga yang terjangkau dan kebijakan lisensi yang fleksibel dapat menarik lebih banyak pengguna.

Oleh karena itu, penting untuk memahami pasar dan tren saat ini, serta menawarkan konten yang berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan pengguna dan jangan hanya mengejar kuantitas tapi perhatikan juga kualitas. Shutterstock juga memiliki alat dan fitur yang dapat membantu membuat konten Anda ditemukan dan laku, seperti kategori dan tag yang akurat, deskripsi yang jelas.

Share:

Awas akun kontributor shutterstock bisa dibanned gara-gara ini













Salah satu cara untuk mencari uang secara online adalah dengan menjadi kontributor di Shutterstock  dengan menjual konten Anda melalui platform ini. Setiap kali konten Anda diunduh oleh pelanggan, Anda akan menerima bayaran. Persentase bayaran yang Anda terima tergantung pada beberapa faktor seperti jenis lisensi yang diterapkan pada konten, negara pelanggan, dan beberapa faktor lainnya.

Namun, penting diingat bahwa menjadi kontributor di Shutterstock bukanlah jalan yang mudah untuk menghasilkan uang, dan banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan seperti kualitas dan jumlah konten yang Anda unggah, popularitas konten Anda, dan banyak lagi. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik dan memiliki strategi yang efektif sebelum memulai menjadi kontributor Shutterstock.

Dan perlu ekstra hati-hati juga karena akun kontributor di Shutterstock dapat ditangguhkan atau dibanned untuk beberapa alasan, seperti:

  1. Pelanggaran hak cipta: Jika Anda mengirimkan konten yang melanggar hak cipta orang lain, akun Anda dapat ditangguhkan.
  2. Kualitas rendah: Jika kualitas konten yang Anda unggah tidak memenuhi standar Shutterstock, akun Anda dapat ditangguhkan.
  3. Konten tidak pantas: Jika Anda mengirimkan konten yang tidak pantas, seperti pornografi atau kekerasan, akun Anda dapat ditangguhkan.
  4. Duplikat konten: Jika Anda mengirimkan konten yang duplikat atau mengandung konten yang sama seperti yang sudah ada di dalam basis data Shutterstock, akun Anda dapat ditangguhkan.
  5. Pelanggaran syarat dan ketentuan: Jika Anda melanggar syarat dan ketentuan yang berlaku di Shutterstock, akun Anda dapat ditangguhkan.

Ini adalah beberapa alasan umum yang dapat mengakibatkan akun kontributor ditangguhkan. Namun, ini tidaklah merupakan daftar lengkap dan masih ada beberapa hal lain yang dapat mengakibatkan akun ditangguhkan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk membaca dan memahami syarat dan ketentuan Shutterstock sebelum menjadi kontributor.

Share:

Bingung jualan foto apa di shutterstock

Selamat pagi teman-teman, di kesempatan kali ini saya mau menjawab lagi satu pertanyaan. Kali ini pertanyaan tentang SHUTTERSTOCK lagi.

Jadi ada yang menanyakan "bang, mau nyoba jualan foto si shutterstock tapi bingung mau foto apa, kamera juga cuma ada seadanya, ada saran gak bang?"

Oke, jadi menanggapi pertanyaan ini, kalau ada yang mau mulai jualan di shutterstock ada yang mau jualan foto, sebenarnya kalau awal-awal kalian bisa mulai foto aja barang-barang di sekitar kita, kalau kita terlalu banyak mikir mau foto ini itu, alatnya ini itu, pasti bakal jadi males, jadi mulai aja dengan foto barang-barang di sekitar dan alat seadanya, kalau baru punya hp ya foto aja pake hp dulu, kalau sudah ada dana lebih bisa upgrade ide dan alat pelan-pelan.

Jadi itu jawaban atau penjelasan singkat dari saya, kalau ada yang mau menambahkan atau ada pertanyaan lain mungkin, bisa tulis saja di kolom komentar.

sekian, dan terima kasih.

Share:

Jual foto di shutterstock, tapi fotonya di upload juga di instagram. Emang boleh?

Hei freelancer mania, selamat pagi, bagaimana akun shutterstock kalian? sudah untung berapa dollar?. Kita bahas shutterstock lagi ya. Ternyata banyak yang nanya di kolom komentar channel youtube fiverr addict, "bang saja upload/jual foto di shutterstock, tapi fotonya saya pajang juga di instagram. boleh gak kira kira?".

Oke saya coba jawab ya, jadi ketika kita upload karya kita di shutterstock dan bahkan sudah laku terjual, kita tetap menjadi pemilik sah karya kita tersebut, hak cipta tetap milik kita, karena yang dijual di shutterstock ini adakah hak penggunaan ya, bukan hak ciptanya yang dijual, jadi kesimpulannya kita diperbolehkan memajang karya kita dimana saja termasuk di instagram, atau media sosial lainnya, bahkan menjual di agensi microstock lain, asalkan tetap yang kalian jual adalah hak penggunaannya ya, yang berarti status file atau status akun contributor kita adalah nonexlusive, bukan exlusive ya, karena memang ada microstock agensi lain yang memberlakukan status exlusive untuk file maupun akun kontributornya (bisa juga disebut macrostock).

Nah, lalu kalau kita pajang di instagram sekaligus menjualnya juga di instagram, boleh gak?. Tetap saja boleh, seperti yang sudah saya sebutkan di atas, asalkan kalian hanya menjual hak penggunaannya. Tapi kalau kalian mengatakan ke pembelinya bahwa karya yang kita jual ini exlusive dan hanya untuk satu pembeli ya berarti ketika karyanya dibeli, kalian wajib menghapus file tersebut yang ada di akun shutterstock kalian, karena kalau tidak, kita malah bisa kena copyright sendiri.

Jadi gitu ya, tanggapan singkat saya dari pertanyaan freelancer mania tadi, semoga bisa sedikit mengurangi kebingungan freelancer mania sekalian, yang mungkin punya pertanyaan yang sama. Kalau masih ada yang bingung dan mau ditanyakan, silahkan saja tuliskan pertanyaan kalian di kolom komentar, nanti bakal saya jawab satu per satu kalau sempat. Jangan lupa juga kunjungi dan subscribe channel youtube "fiverr addict" bisa KLIK DISINI

Kita ketemu lagi di pembahasan-pembahasan selanjutnya, akhir kata, Terima Kasih.


Music photo created by wayhomestudio - www.freepik.com
Share:

Tips menulis deskripsi logo dan foto di shutterstock

Pagi-pagi sudah duduk didepan laptop dengan segelas kopi pahit, belum cuci muka apalagi mandi, masih pakai kolor pula :D, ya beginilah online freelancer.

Selamat pagi ya freelancer mania dimanapun anda berada, di kesempatan kali ini saya mau share ke kalian cara saya menulis deskripsi sebuah logo dan foto untuk di upload di shutterstock ya. Sebenarnya saya gak kepikiran bakal ada yang nanya tentang ini karena saya pikir ya nulis deskripsi itu gampang gampang aja, tapi karena banyak yang nanya okelah saya buatkan pembahasannya.

1. Penulisan deskripsi logo: Dimulai dari logo ya, untuk deskripsi logo ini sebenarnya gak usah terlalu rumit ya deskripsinya, kalau saya biasanya hanya beberapa unsur, yaitu warna dan bentuk, itu saja sebenarnya sudah cukup, dan sebaiknya hindari kata kata "vector" di penulisan deskripsi ini. Karena walaupun yang kita upload adalah format vector, shutterstock akan mengconvertnya jadi beberapa ukuran dalam format JPG juga, mulai dari JPG ukuran Large, Medium, Small, dan vector itu sendiri, jadi buyer juga bisa memilih file JPG nya, tidak harus vector. Untuk contoh penulisannya seperti ini:

"Grey and red color of AC initial logo", Unsur warnanya adalah "Grey and red" dan unsur bentuknya adalah "AC initial letter" bisa juga ditambahkan "circle" karena bentuknya adalah bulat atau melingkar. Dan juga biasanya saya usahakan minimal 5 karakter huruf buat penulisannya ya, sedikit lebih panjang lebih baik, karena semakin unik, jadi buyer yang mau nyari di pencarian google maupun pencarian di shutterstock lebih gampang menemukannya. Kalau untuk jenis vector lain sperti desain illustrasi, banner, business card dan lain sebagainya, intinya sama ya seperti penulisan deskripsi logo ini.

2. Penulisan deskripsi foto: Nah kalau untuk foto sebenarnya agak mirip juga dengan penulisan deskripsi logo kalau untuk foto jenis "Commercial", yaitu unsur warna dan bentuk/atau object apa yang ada di dalam foto tersebut, bisa juga ditambahkan unsur tempat dan waktu, contohnya seperti ini:

"Three beautiful white flowers in the garden", Unsur warnannya adalah "White", unsur objectnya adalah "flower" dan ada juga unsur tempat "garden", bisa juga ditambahkan unsur waktu, misalnya "during the day", tinggal kita cari saja kata-kata penghubung yang tepat agar artinya tetap nyambung ya, jadi tidak asal nyusun kalimatnya. Ini juga berlaku untuk video ya, untuk yang mau upload video kurang lebih deskripsinya sama seperti ini.

Itu tadi kalau untuk foto "Commercial" ya, sekarang kalau untuk foto "Editorial", untuk yang belum tahu penjelasan atau bedanya foto Commercial dan Editorial bisa baca dulu postingan saya sebelumnya, atau bisa KLIK DISINI.

Oke, jadi untuk khusus foto jenis editorial ini harus ada unsur jurnalistiknya, yaitu unsur 5W1H, ( What, who, why, when, where, dan How). Dalam bahasa indonesia, What: Apa?, Who: Siapa?, Why: Mengapa?, When: Kapan? , Where: Dimana?, How: Bagaimana?
Tapi pada prakteknya, kadang tidak terlalu lengkap tidak apa-apa, misalnya tidak ada unsur "How" atau "Why", juga bisa diterima. Jadi contoh penulisannya bisa seperti ini,

"Yogyakarta Indonesia, 31 may 2021: a woman wearing a long-sleeved shirt is taking a photo of the reliefs of the Prambanan temple"

Kenapa harus panjang dan ribet ? ya karena foto editorial ini difungsikan sebagai foto pelengkap jurnalistik atau berita, media cetak maupun online, jadi sebisa mungkin informasi fotonya harus sejelas mungkin, paling tidak itu syarat yang diminta oleh pihak shutterstock ya, walaupun kadang buyer ketika membeli atau mendownload foto tersebut mereka hanya ingin tahu apa object utama foto tersebut, tanpa mau tahu kapan dan siapa yang ada di foto tersebut.

Jadi sampai disini kalian bisa tahu dan mengerti ya bagaimana saya menuliskan deskripsi pada logo dan foto yang saya upload di shutterstock. Jika masih ada yang bingung bisa tuliskan saja pertanyaan kalian di kolom komentar, nanti jika sempat akan saja jawab satu persatu.

Sekian dulu pembahasan kali ini, kita ketemu lagi di pembahasan-pembahasan selanjutnya, dan Terima Kasih.

Background photo created by rawpixel.com - www.freepik.com
Share:

Follow blog ini

Featured Post

Semua Sudah Serba Online, dan Loe Masih Kerja di Kantor?

Berlangganan lewat email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Blog Archive

Followers