Blog para freelancer

Showing posts with label adobe stock. Show all posts
Showing posts with label adobe stock. Show all posts

Peluang Tambahan dari Adobe Stock: Annual vs Perpetual Free Collection



Buat kamu yang menjadi kontributor di Adobe Stock, mungkin baru saja menerima notifikasi menarik tentang dua jenis program nominasi: Annual Free Collection dan Perpetual Free Collection. Keduanya menawarkan kompensasi langsung dari Adobe untuk aset yang kamu izinkan masuk ke koleksi gratis. Tapi apa bedanya? Dan mana yang sebaiknya kamu pilih? Mari kita bahas tuntas.

Apa Itu Free Collection?

Free Collection adalah program dari Adobe Stock yang memungkinkan pengguna mengakses aset (foto, ilustrasi, vektor, dsb.) secara gratis. Adobe memilih aset-aset ini dari kontributor yang bersedia menominasikan karyanya. Sebagai imbalannya, kontributor dibayar langsung oleh Adobe — tidak berdasarkan jumlah download, tapi berdasarkan aset yang terpilih.

1. Annual Free Collection

Pada program ini, aset yang masuk akan tersedia secara gratis bagi pengguna selama 1 tahun. Kamu akan menerima kompensasi sekali bayar dari Adobe saat asetmu terpilih, tanpa tergantung berapa kali aset itu diunduh selama periode tersebut.

Kelebihan:

  • Aset kembali menjadi berbayar setelah 1 tahun.

  • Cocok untuk aset yang sudah tidak terlalu aktif dijual, tapi masih punya daya tarik visual.

  • Tetap muncul di portofolio, memberi exposure tambahan.

Pertimbangan:

  • Kamu hanya dapat pembayaran satu kali, jadi pastikan aset tersebut tidak sedang berpotensi menghasilkan royalti besar secara reguler.

2. Perpetual Free Collection

Berbeda dengan yang tahunan, aset yang masuk ke Perpetual Free Collection akan tersedia secara gratis selamanya. Sebagai gantinya, kamu akan menerima kompensasi lebih besar dari Adobe saat asetmu disetujui.

Kelebihan:

  • Pembayaran satu kali yang lebih tinggi.

  • Solusi bagus untuk aset yang sudah lama tidak laku atau kurang potensial secara komersial.

  • Tetap mendapat exposure jangka panjang.

Pertimbangan:

  • Setelah masuk ke koleksi ini, aset tidak akan menghasilkan royalti lagi.

  • Tidak cocok untuk aset yang masih punya potensi jangka panjang.

Mana yang Sebaiknya Dipilih?

Tidak ada jawaban mutlak, karena semua tergantung pada nilai dan performa aset yang kamu miliki. Berikut panduan singkat:

  • Annual cocok untuk: aset musiman, karya lama yang masih menarik, atau aset yang dulunya laku tapi kini mulai sepi.

  • Perpetual cocok untuk: aset yang tidak pernah terjual, atau karya eksperimental yang kurang laku tapi tetap layak dilihat.


Penutup

Program Free Collection ini bisa jadi strategi tambahan untuk menghasilkan pendapatan pasif dari aset lama atau kurang perform. Kamu juga bisa melihat ini sebagai bentuk promosi portofolio, karena aset gratis lebih mudah ditemukan oleh pengguna Adobe Stock.

Tapi pastikan kamu menominasikan dengan pertimbangan matang — jangan sembarangan memilih semua aset, karena begitu disetujui, keputusan itu tidak bisa dibatalkan. Tinjau portofoliomu, nilai potensi tiap aset, dan gunakan kesempatan ini secara strategis.

Adobe stock, free collection, annual free collection, perpetual free collection, kontributor adobe, jual gambar online, passive income, jualan vektor, jual foto digital, adobe stock contributor, strategi microstock, microstock indonesia, aset gratis adobe, nominasi aset, cara jual gambar, portofolio adobe stock, jualan ilustrasi, penghasilan pasif, adobe stock tips, program adobe stock, aset digital gratis, monetisasi aset digital, foto stok, vektor stok, peluang adobe stock

Share:

Apa saja hambatan microstocker pemula?



Menjadi seorang microstocker memang terlihat menarik—bisa menghasilkan uang dari karya kreatif, bekerja secara fleksibel, dan memiliki potensi penghasilan pasif. Namun, bagi pemula, perjalanan ini tidak selalu mulus. Ada berbagai hambatan yang bisa membuat mereka merasa frustrasi atau bahkan menyerah sebelum benar-benar memahami dunia microstock. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang sering dihadapi oleh microstocker pemula:

1. Standar Kualitas yang Tinggi

Platform microstock memiliki standar yang ketat dalam menerima karya. Foto harus memiliki pencahayaan yang baik, tidak boleh ada noise yang berlebihan, dan harus memiliki komposisi yang menarik. Begitu pula dengan ilustrasi vektor, yang harus bersih, bebas dari kesalahan teknis seperti garis yang tidak rapi atau warna yang tidak sesuai. Bagi pemula, memahami standar ini bisa menjadi tantangan besar.

2. Kurva Belajar yang Curam

Microstock bukan sekadar tentang mengunggah gambar dan menunggu uang masuk. Seorang microstocker harus memahami tren pasar, teknik editing, keywording yang efektif, serta strategi pemasaran agar karyanya bisa bersaing. Semua ini memerlukan waktu untuk dipelajari dan diterapkan dengan benar.

3. Persaingan yang Ketat

Saat ini, ada ribuan bahkan jutaan kontributor yang mengunggah karya mereka ke berbagai situs microstock. Dengan persaingan yang begitu ketat, seorang pemula harus berusaha lebih keras untuk membuat karyanya terlihat dan diminati pembeli. Tanpa strategi yang tepat, karya mereka bisa tenggelam di antara jutaan aset lainnya.

4. Penolakan yang Berulang

Salah satu hal yang sering membuat pemula frustrasi adalah penolakan dari situs microstock. Setiap platform memiliki alasan sendiri dalam menolak suatu karya, seperti masalah teknis, kurangnya nilai komersial, atau pelanggaran hak cipta. Menghadapi penolakan berulang bisa membuat semangat menurun, tetapi ini adalah bagian dari proses belajar.

5. Kurangnya Pemahaman tentang Hak Cipta

Microstocker harus memahami aturan tentang hak cipta dan model release. Menggunakan elemen yang memiliki hak cipta tanpa izin, seperti merek dagang, logo, atau bahkan wajah seseorang tanpa model release, bisa menyebabkan penolakan atau bahkan masalah hukum.

6. Penghasilan yang Tidak Langsung Besar

Banyak pemula yang berharap bisa langsung mendapatkan penghasilan besar dari microstock, padahal kenyataannya tidak demikian. Butuh waktu untuk membangun portofolio yang besar dan berkualitas. Di awal, penghasilan mungkin kecil, tetapi jika konsisten dan terus belajar, potensi penghasilan bisa meningkat secara bertahap.

7. Manajemen Waktu yang Tidak Efektif

Bagi yang menjalani microstock sebagai pekerjaan sampingan, mengatur waktu bisa menjadi tantangan. Butuh disiplin untuk terus menghasilkan karya secara konsisten, terutama karena microstock adalah bisnis jangka panjang yang membutuhkan investasi waktu yang cukup besar di awal.

Kesimpulan: Pantang Menyerah dan Terus Berkembang

Meskipun ada banyak hambatan dalam perjalanan sebagai microstocker pemula, bukan berarti tidak mungkin untuk sukses. Kuncinya adalah konsistensi, kesabaran, dan kemauan untuk terus belajar. Setiap penolakan adalah kesempatan untuk memperbaiki kualitas karya, setiap tantangan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan. Dengan strategi yang tepat dan semangat yang tak mudah pudar, siapa pun bisa membangun karier yang sukses di dunia microstock.

Share:

Panduan Lengkap Memulai Karier di Dunia Microstock untuk Pemula

 

Panduan Lengkap Memulai Karier di Dunia Microstock untuk Pemula

Dunia microstock semakin populer di kalangan kreator digital, baik itu desainer grafis, fotografer, maupun ilustrator. Bagi kamu yang ingin memulai karier di dunia microstock, artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk memahami konsep, memulai perjalanan, dan meraih kesuksesan. Yuk, simak langkah-langkah berikut!

Apa Itu Microstock?

Microstock adalah platform yang memungkinkan kreator menjual karya digital seperti foto, ilustrasi vektor, video, atau audio secara online. Platform ini menjadi perantara antara kreator dan pembeli yang membutuhkan karya untuk keperluan komersial atau editorial. Contoh situs microstock populer adalah Shutterstock, Adobe Stock, iStock, dan Freepik.

Keunggulan microstock adalah kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif. Setelah karyamu diunggah dan diterima, kamu akan mendapatkan royalti setiap kali ada yang mengunduh karyamu.

Kenapa Harus Memulai Karier di Microstock?

  • Penghasilan Pasif: Karya yang kamu unggah dapat terus menghasilkan uang selama bertahun-tahun.

  • Fleksibilitas Waktu: Kamu bisa bekerja kapan saja dan di mana saja.

  • Pasar Global: Karyamu bisa diakses oleh pelanggan di seluruh dunia.

  • Tanpa Modal Besar: Kamu hanya perlu perangkat kerja seperti komputer, software desain, dan koneksi internet.

Langkah-Langkah Memulai di Dunia Microstock

1. Pilih Niche atau Kategori Karya

Fokus pada kategori yang kamu kuasai atau minati, seperti:

  • Fotografi: Landscape, makanan, orang, atau produk.

  • Ilustrasi: Karakter, ikon, atau desain template.

  • Video: Footage drone, video pendek, atau animasi.

Menentukan niche akan membantumu lebih mudah dikenali dan memproduksi karya yang konsisten.

2. Persiapkan Peralatan dan Software

Untuk memulai, kamu memerlukan:

  • Peralatan: Kamera berkualitas (untuk fotografer), komputer atau laptop dengan spesifikasi memadai.

  • Software: Adobe Illustrator, Photoshop, atau software alternatif seperti Affinity Designer dan GIMP.

3. Pilih Platform Microstock yang Tepat

Beberapa platform memiliki aturan dan pasar yang berbeda. Berikut beberapa platform yang populer:

  • Shutterstock: Cocok untuk pemula, pasar besar, tetapi seleksi ketat.

  • Adobe Stock: Mudah diakses oleh pengguna Adobe Creative Cloud.

  • Freepik Contributor: Fokus pada ilustrasi vektor dan template desain.

4. Pelajari Aturan dan Kriteria Kualitas

Setiap platform memiliki standar kualitas yang harus kamu penuhi. Misalnya:

  • Resolusi tinggi untuk foto atau video.

  • File vektor harus rapi dan bebas dari error.

  • Tidak mengandung elemen yang melanggar hak cipta.

Pastikan juga kamu memahami lisensi dan peraturan hak cipta agar karyamu tidak ditolak.

5. Buat dan Unggah Karya Pertamamu

Mulailah dengan membuat karya berkualitas yang sesuai dengan tren pasar. Gunakan keyword atau tag yang relevan agar karya mudah ditemukan. Beberapa tips:

  • Riset kata kunci menggunakan platform seperti Shutterstock Keyword Tool.

  • Gunakan judul dan deskripsi yang menarik dan informatif.

6. Konsisten dan Pantang Menyerah

Awal memulai microstock mungkin terasa menantang, terutama saat karya pertamamu ditolak. Namun, tetaplah konsisten dan terus belajar dari kesalahan. Semakin banyak karyamu yang diterima, semakin besar peluang mendapatkan penghasilan.

Tips Tambahan untuk Pemula

  • Ikuti Tren: Selalu perhatikan tren desain atau tema yang sedang populer di pasar microstock.

  • Bergabung dengan Komunitas: Diskusikan pengalamanmu di forum atau grup kreator untuk mendapatkan insight dan tips.

  • Manajemen Waktu: Tetapkan jadwal kerja agar kamu bisa produktif tanpa merasa kewalahan.

Penutup

Memulai karier di dunia microstock membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kreativitas. Dengan mengikuti panduan di atas, kamu bisa mulai mengembangkan portofolio dan membuka peluang penghasilan pasif yang menjanjikan. Jangan lupa untuk terus belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Selamat mencoba, dan semoga sukses di dunia microstock!

Share:

Apakah bisnis microstock bisa disebut pasif income?













Bisnis microstock bisa disebut sebagai passive income, tetapi dengan beberapa catatan. Pendapatan dari microstock memang cenderung bersifat pasif setelah Anda membangun portofolio yang solid, tetapi ada kerja keras di awal untuk mencapai tahap itu. Berikut penjelasannya:

Mengapa Microstock Bisa Menjadi Passive Income

  1. Penghasilan dari Karya yang Sudah Diunggah

    • Sekali Anda mengunggah karya ke platform microstock, karya tersebut bisa terus menghasilkan pendapatan selama bertahun-tahun tanpa perlu diperbarui.
    • Klien dapat membeli karya Anda kapan saja, bahkan saat Anda tidak aktif bekerja.
  2. Skalabilitas

    • Dengan satu desain, Anda dapat menjangkau banyak pembeli tanpa batasan jumlah.
    • Platform microstock mengelola distribusi, pemasaran, dan transaksi, sehingga Anda tidak perlu repot.
  3. Diversifikasi Portofolio

    • Semakin banyak karya yang diunggah, semakin besar peluang pendapatan pasif.
    • Portofolio yang beragam juga meningkatkan stabilitas penghasilan.

Tantangan Menuju Pendapatan Pasif

  1. Investasi Waktu dan Tenaga di Awal

    • Butuh waktu untuk membuat dan mengunggah karya berkualitas tinggi dalam jumlah cukup banyak.
    • Anda juga perlu memahami tren pasar, kata kunci, dan kebutuhan pelanggan.
  2. Persaingan yang Ketat

    • Agar karya Anda ditemukan di antara jutaan lainnya, Anda perlu strategi yang baik, seperti penggunaan metadata yang optimal.
  3. Ketergantungan pada Platform

    • Pendapatan pasif Anda bisa dipengaruhi oleh kebijakan platform, perubahan algoritma, atau bahkan penurunan jumlah pembeli.
  4. Perlu Pemeliharaan

    • Meskipun pasif, sesekali Anda tetap perlu memperbarui portofolio, menyesuaikan tren, atau mengunggah karya baru untuk menjaga relevansi.

Kesimpulan

Microstock bisa menjadi sumber passive income, tetapi itu lebih tepat disebut sebagai semi-passive income. Anda perlu upaya berkelanjutan, terutama di awal, untuk membangun portofolio yang besar dan relevan. Setelah itu, pendapatan bisa mengalir lebih stabil dengan sedikit usaha tambahan.

Share:

Microstock: Program "Free Asset" yang menggiurkan dari adobe stock



















Hei selamat sore para freelancer online, semoga kalian dalam keadaan sehat dan selalu beruntung. Bagaimana kabar bisnis online kalian? Saya doakan selalu lancar ya.

Mimin kali ini mau sedikit bercerita tentang program "free asset", program andalan dari adobe stock, untuk para adobe stock kontributor, dimana dalam program ini adobe stock menawarkan kepada para kontributor untuk istilahnya menyewa asset mereka untuk dijadikan free di website adobe stock, dan sebagai kontributor akan dibayar $5 di awal untuk setiap assetnya, cukup terdengar menggiurkan untuk para kontributor yang pengen duit cepet ya tanpa menunggu berbulan-bulan. Nah jadi semua asset yang masuk nominasi di program ini bisa kita ikutkan semua atau bisa kita pilih-pilih, setelah itu kita akan menunggu lagi untuk hasilnya, lolos atau tidak, karena tetap akan direview lagi oleh pihak adobe stock. Menurut pengalaman mimin sih yang lolos paling sekitar 10% dari total asset yang kita nominasikan, misalnya kita nominasikan 1000 asset, paling yang lolos cuma 100 asset, tapi itu menurut pengalaman mimin ya, mungkin kalian semua punya pengalaman yang berbeda.

Dan di tahun ini mimin mengajukan sekitar 1000an asset, semoga banyak yang lolos yak, lumayan bisa buat  beli susu anak. Kalo kalian gimana, ada berapa asset yang masuk nominasi?

O iya, program free asset ini ada beberapa kategori ya, denger-denger sih ada ketegori foto, icon, dan vector, untuk syarat-syaratnya untuk bisa mengikuti program ini mimin juga kurang paham, tapi yang pasti kalian harus punya asset dari beberapa kategori tersebut.

Menurut mimin sih ini merupakan program yang dimaksudkan untuk menarik para kontributor baru atau kontributor lama untuk lebih giat lagi upload asset mereka ke adobe stock. Dan kayaknya belum ada agency microstock lain yang melakukan program seperti ini, atau mungkin mimin aja yang kurang update? silahkan tulis komentar kalian.

Yup itu aja cerita mimin kali ini, jika kalian punya pertanyaan, silahkan tulis aja di kolom komentar, semoga mimin bisa jawab, akhir kata, Salam ngepet online :)

Share:

Kenapa review foto di adobe stock sangat lama?

Keunggulan Adobe stock daripada microstock lain?

Ada beberapa alasan mengapa banyak kontributor lebih memilih untuk meng-upload foto, ilustrasi atau vector ke Adobe Stock daripada platform microstock lainnya:

  1. Tingkat penghasilan yang lebih tinggi: Adobe Stock menawarkan tarif royalty yang lebih tinggi bagi kontributor ketika foto mereka terjual. Sebagai contoh, Adobe Stock menawarkan tarif royalty hingga 33% untuk setiap penjualan, sedangkan beberapa platform microstock lainnya menawarkan tarif yang lebih rendah.
  2. Mempunyai kredibilitas: Adobe Stock adalah platform yang populer dan dikenal luas di kalangan profesional kreatif, termasuk perusahaan besar dan agensi iklan. Sebagai kontributor di Adobe Stock, seseorang dapat memperoleh reputasi yang baik dan meningkatkan peluang untuk dipilih oleh klien yang lebih besar.
  3. Integrasi dengan software Adobe Creative Cloud: Adobe Stock terintegrasi dengan Adobe Creative Cloud, yang memudahkan kontributor untuk meng-upload foto langsung dari aplikasi seperti Photoshop atau Lightroom. Ini membuat proses pengunggahan menjadi lebih mudah dan efisien.

Kenapa kadang review adobe stock sanagt lama?

Terkadang review foto di Adobe Stock membutuhkan waktu yang lama karena proses review harus dilakukan secara manual oleh reviewer manusia untuk memastikan bahwa foto yang diunggah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Adobe Stock. Selain itu, jumlah foto yang diunggah ke platform setiap hari juga sangat besar, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk meninjau setiap foto secara individual.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi waktu review, seperti tingkat permintaan yang tinggi pada waktu tertentu atau liburan. Adobe Stock juga dapat memprioritaskan review untuk foto-foto yang diunggah oleh kontributor terbaik atau foto yang dinilai tinggi oleh pengguna.

Namun, jika Anda merasa bahwa proses review memakan waktu terlalu lama, Anda dapat menghubungi tim dukungan Adobe Stock (customer support) untuk meminta informasi lebih lanjut tentang status foto Anda.

Pertanyaan serupa: kenapa review di adobestock sangat lama, acra membuat review adobe stock cepat, berapa lama review di shutterstock, cara mendaftar kontributor adobestock, berapa besar royalty yang kita dapat di adobe stock

Share:

Bolehkah Redeem code dari Adobe kita dijual ?

Hei apa kabar online freelancer, baru-baru ini ramai diperbincangkan di komunitas microstock Indonesia khususnya adobestock karena banyak yang mendapatkan reedem code dari adobe, dan banyak timbul pertanyaan "boleh gak sih redeem code dari adobe kita jual?". Jawabannya adalah Tidak. Tidak dianjurkan untuk membeli atau menjual kode redeems Adobe, karena tindakan tersebut melanggar Ketentuan Layanan Adobe. Kode redeem Adobe adalah bagian dari lisensi perangkat lunak yang diterbitkan oleh Adobe dan biasanya diberikan secara gratis sebagai bagian dari promosi, atau sebagai bagian dari langganan atau pembelian produk Adobe.

Kode redeem Adobe hanya dapat digunakan oleh pemilik lisensi perangkat lunak yang sah, dan tidak boleh dijual, disewakan, diberikan, atau ditukarkan dengan uang atau barang lainnya. Jika ditemukan bahwa kode redeem Adobe dijual atau diperdagangkan, Adobe berhak untuk mencabut hak penggunaan perangkat lunak yang dihubungkan dengan kode redeem tersebut.

Jadi, sebaiknya tidak membeli atau menjual kode redeem Adobe, dan sebaiknya mendapatkan kode redeem Adobe secara resmi dari Adobe langsung atau dari sumber yang dapat dipercaya.

Apa itu Redeem code yang kta dapat dari adobe?

Redeem code dari Adobe Stock adalah kode yang dapat digunakan untuk mengaktifkan langganan gratis atau mendapatkan kredit pada akun Adobe Stock Anda. Adobe Stock adalah layanan stok foto dan video yang disediakan oleh Adobe, di mana pengguna dapat membeli atau mengunduh berbagai jenis konten visual untuk digunakan dalam proyek mereka.

Dalam beberapa kasus, Adobe dapat memberikan kode redeem kepada pengguna untuk mempromosikan layanan mereka atau untuk memberi pengguna akses gratis ke fitur-fitur khusus. Kode redeem tersebut dapat dimasukkan pada halaman pembayaran Adobe Stock atau pada halaman pendaftaran untuk mengaktifkan langganan gratis atau mendapatkan kredit pada akun Anda.

Jika Anda telah menerima kode redeem dari Adobe Stock, Anda dapat menggunakannya untuk memperoleh akses gratis ke langganan Adobe Stock atau untuk mendapatkan kredit pada akun Anda. Pastikan untuk membaca syarat dan ketentuan yang terkait dengan kode redeem tersebut sebelum menggunakannya.

Pertanyaan serupa: Ada itu redeem code dari adobe, bagaimana cara menggunakan redeem code dari adobe, syarat mendapatkan redeem code adobe

Share:

Follow blog ini

Featured Post

Semua Sudah Serba Online, dan Loe Masih Kerja di Kantor?

Berlangganan lewat email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Blog Archive

Followers