Fulltime freelancer

Tips menulis deskripsi logo dan foto di shutterstock

Pagi-pagi sudah duduk didepan laptop dengan segelas kopi pahit, belum cuci muka apalagi mandi, masih pakai kolor pula :D, ya beginilah online freelancer.

Selamat pagi ya freelancer mania dimanapun anda berada, di kesempatan kali ini saya mau share ke kalian cara saya menulis deskripsi sebuah logo dan foto untuk di upload di shutterstock ya. Sebenarnya saya gak kepikiran bakal ada yang nanya tentang ini karena saya pikir ya nulis deskripsi itu gampang gampang aja, tapi karena banyak yang nanya okelah saya buatkan pembahasannya.

1. Penulisan deskripsi logo: Dimulai dari logo ya, untuk deskripsi logo ini sebenarnya gak usah terlalu rumit ya deskripsinya, kalau saya biasanya hanya beberapa unsur, yaitu warna dan bentuk, itu saja sebenarnya sudah cukup, dan sebaiknya hindari kata kata "vector" di penulisan deskripsi ini. Karena walaupun yang kita upload adalah format vector, shutterstock akan mengconvertnya jadi beberapa ukuran dalam format JPG juga, mulai dari JPG ukuran Large, Medium, Small, dan vector itu sendiri, jadi buyer juga bisa memilih file JPG nya, tidak harus vector. Untuk contoh penulisannya seperti ini:

"Grey and red color of AC initial logo", Unsur warnanya adalah "Grey and red" dan unsur bentuknya adalah "AC initial letter" bisa juga ditambahkan "circle" karena bentuknya adalah bulat atau melingkar. Dan juga biasanya saya usahakan minimal 5 karakter huruf buat penulisannya ya, sedikit lebih panjang lebih baik, karena semakin unik, jadi buyer yang mau nyari di pencarian google maupun pencarian di shutterstock lebih gampang menemukannya. Kalau untuk jenis vector lain sperti desain illustrasi, banner, business card dan lain sebagainya, intinya sama ya seperti penulisan deskripsi logo ini.

2. Penulisan deskripsi foto: Nah kalau untuk foto sebenarnya agak mirip juga dengan penulisan deskripsi logo kalau untuk foto jenis "Commercial", yaitu unsur warna dan bentuk/atau object apa yang ada di dalam foto tersebut, bisa juga ditambahkan unsur tempat dan waktu, contohnya seperti ini:

"Three beautiful white flowers in the garden", Unsur warnannya adalah "White", unsur objectnya adalah "flower" dan ada juga unsur tempat "garden", bisa juga ditambahkan unsur waktu, misalnya "during the day", tinggal kita cari saja kata-kata penghubung yang tepat agar artinya tetap nyambung ya, jadi tidak asal nyusun kalimatnya. Ini juga berlaku untuk video ya, untuk yang mau upload video kurang lebih deskripsinya sama seperti ini.

Itu tadi kalau untuk foto "Commercial" ya, sekarang kalau untuk foto "Editorial", untuk yang belum tahu penjelasan atau bedanya foto Commercial dan Editorial bisa baca dulu postingan saya sebelumnya, atau bisa KLIK DISINI.

Oke, jadi untuk khusus foto jenis editorial ini harus ada unsur jurnalistiknya, yaitu unsur 5W1H, ( What, who, why, when, where, dan How). Dalam bahasa indonesia, What: Apa?, Who: Siapa?, Why: Mengapa?, When: Kapan? , Where: Dimana?, How: Bagaimana?
Tapi pada prakteknya, kadang tidak terlalu lengkap tidak apa-apa, misalnya tidak ada unsur "How" atau "Why", juga bisa diterima. Jadi contoh penulisannya bisa seperti ini,

"Yogyakarta Indonesia, 31 may 2021: a woman wearing a long-sleeved shirt is taking a photo of the reliefs of the Prambanan temple"

Kenapa harus panjang dan ribet ? ya karena foto editorial ini difungsikan sebagai foto pelengkap jurnalistik atau berita, media cetak maupun online, jadi sebisa mungkin informasi fotonya harus sejelas mungkin, paling tidak itu syarat yang diminta oleh pihak shutterstock ya, walaupun kadang buyer ketika membeli atau mendownload foto tersebut mereka hanya ingin tahu apa object utama foto tersebut, tanpa mau tahu kapan dan siapa yang ada di foto tersebut.

Jadi sampai disini kalian bisa tahu dan mengerti ya bagaimana saya menuliskan deskripsi pada logo dan foto yang saya upload di shutterstock. Jika masih ada yang bingung bisa tuliskan saja pertanyaan kalian di kolom komentar, nanti jika sempat akan saja jawab satu persatu.

Sekian dulu pembahasan kali ini, kita ketemu lagi di pembahasan-pembahasan selanjutnya, dan Terima Kasih.

Background photo created by rawpixel.com - www.freepik.com
Share:

0 comments:

Post a Comment

Ada pertanyaan atau komentar? Tulis saja, nanti saya jawab.

Follow blog ini

Featured Post

Apakah bisnis microstock itu bisnis pasif income?

Berlangganan lewat email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Followers