Resign kerja dan jadi fulltime microstocker, apa memungkinkan?
Jawabannya sangat memungkinkan, tapi ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum resign dan jadi full-time microstocker. Banyak orang berhasil, tapi butuh strategi yang matang. Berikut beberapa faktor yang perlu kamu pikirkan:
1. Pendapatan Stabil atau Tidak?
✅ Pastikan penghasilan dari microstock sudah cukup untuk hidup sebelum resign. Idealnya, penghasilan dari microstock harus minimal setara atau lebih besar dari gaji tetapmu selama beberapa bulan berturut-turut.
💡 Tips:
- Cek rata-rata penghasilan 6–12 bulan terakhir.
- Pastikan ada tren naik atau setidaknya stabil, bukan musiman.
2. Portofolio & Diversifikasi Sumber Penghasilan
✅ Jumlah aset di microstock sangat berpengaruh. Kalau portofoliomu masih sedikit, sebaiknya tambah dulu sebelum full-time.
💡 Tips:
- Punya minimal 1.000+ aset berkualitas tinggi di beberapa platform.
- Jual di lebih dari satu microstock (Shutterstock, Adobe Stock, Freepik, dsb.).
- Bisa eksplor produk digital lain (T-shirt design, NFT, POD, dll.).
3. Manajemen Keuangan
✅ Punya dana darurat minimal untuk 6–12 bulan biaya hidup sebelum resign, supaya ada cadangan kalau penghasilan microstock turun.
💡 Tips:
- Kurangi pengeluaran sebelum resign.
- Hitung biaya hidup bulanan dengan cermat.
4. Disiplin & Konsistensi
✅ Kerja sendiri = harus lebih disiplin. Microstock butuh kuantitas & kualitas. Kalau tidak rutin upload, pendapatan bisa turun.
💡 Tips:
- Buat target harian/mingguan (misal: upload 20–50 ilustrasi per bulan).
- Riset tren agar desain selalu relevan.
5. Siap dengan Tantangan
💡 Tips:
- Perbanyak skill (misalnya AI-generated art, animasi, dsb.).
- Jangan hanya mengandalkan satu jenis desain.
Kesimpulan
Resign dan jadi full-time microstocker sangat mungkin, tapi butuh persiapan matang. Kalau sudah ada pendapatan stabil, portofolio kuat, dana darurat aman, dan mental disiplin, kamu bisa sukses sebagai microstocker full-time!
💬 Gimana? Udah kepikiran buat resign, atau masih dalam tahap pertimbangan?